Satusatunya festival yang menghadirkan rangkaian film Jepang dari beragam genre akan kembali hadir secara daring. Japanese Film Festival (JFF) sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2016. Diinisiasi oleh The Japan Foundation, Jakarta, JFF hadir di beberapa kota di Indonesia, dan mulai menghadirkan JFF ONLINE pada tahun 2020. Antarajawabaratcom, 24/6 - Festival Film Jerman 2013 hadir di delapan kota di Indonenesia yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Medan, PencarianJati Diri "Soul Odyssey - In Search of Eurasia" Tayang Perdana di Indonesia (Jakarta, September) Sebuah perjalanan pencarian diri pribadi yang tak pernah tenang tertuang dalam film dokumenter Soul Odyssey-In Search of Eurasia, sebuah film dokumenter karya sineas asal Jepang, Shinya Watanabe.Sineas ini mengadakan World Premiere filmnya di Pusat Kebudayaan Rusia, Jakarta. Vay Tiền Nhanh. Festival Film Tahunan German Cinema Kembali Digelar 1-6 Oktober 2019 1 Oct 2019 Foto dok. Goethe-Institut Indonesien Festival film German Cinema yang digelar oleh Goethe-Institut Indonesien kembali berlangsung. Festival film yang memasuki edisi ketujuh ini membawa film-film terbaik dari Jerman ke bioskop-bioskop di enam kota besar di Indonesia. Petualangan, dokumentasi terkini, kisah keluarga, dan ketegangan murni hadir menghibur para penonton di Indonesia. Dalam rangka memperingati 30 tahun keruntuhan Tembok Berlin, German Cinema juga menampilkan tiga film yang menjelajahi kehidupan di Jerman Timur dan Barat pada masa itu. Masing-masing film itu menceritakan kisah-kisah yang sangat pribadi dari sudut pandang yang berbeda-beda Balloon karya Michael “Bully” Herbig merupakan film thriller bertempo tinggi yang penuh ketegangan, sementara adaptasi novel Adam & Evelyn sangat tenang dan atmosferis, dengan banyak adegan dan latar yang indah. "Sementara itu, biografi Gundermann menyajikan potret sosok yang menonjol, seorang penyanyi dan penulis lagu terkenal di Jerman Timur, yang mengendarai mesin keruk raksasa di tambang batu bara untuk mencari nafkah, dan sekaligus menjadi mata-mata untuk Stasi,” kata Anna Maria Strauß, Kepala Bagian Program Budaya di Goethe-Institut Indonesien. Sama seperti pada tahun-tahun lalu, German Cinema juga mengedepankan film-film dokumenter bertema aktual. Exit - Leaving Extremism Behind menceritakan kisah sutradara Karen Winther. Dengan diilhami oleh perjalanan hidupnya sendiri, film ini menelaah mengapa orang bergabung dengan kelompok ekstremis dan bagaimana mereka bisa keluar lagi. German Cinema juga membawa serta banyak film favorit penonton, termasuk film komedi perjalanan 25km/h, film kisah perjalanan menuju kedewasaan yang seru dan lucu, Mountain Miracle, untuk audiens yang lebih muda, serta kisah keluarga yang menyentuh All About Me, film yang paling banyak menjaring penonton di bioskop-bioskop Jerman selama tahun lalu. “Menggabungkan film favorit penonton dengan film dokumenter terkini serta film cerita yang menonjol dari segi artistik dengan kisah yang wajib diceritakan telah menjadi ciri khas semua edisi German Cinema,” jelas Anna Maria Strauß. German Cinema digelar mulai tanggal 1 hingga 6 Oktober 2019 di bioskop-bioskop di Jakarta, Denpasar, Bandung, Makassar, Yogyakarta, dan Surabaya. Jangan kelewatan. f BACA JUGA Bebas Mesin Waktu Pemersatu Sahabat Teguran KPI Pada The SpongeBob Squarepants Movie Undang Reaksi warganet Petualangan Luar Angkasa Brad PittTopicFestivalfilmjerman, FestivalFilm, filmjerman, filminternasional, film, jerman MORE ARTICLE

festival film jerman 2016